Kali ini saya akan review film Kim Ji Young, Born 1982 yang terkenal dan pernah mengundang kontroversi di Korea Selatan. Film ini diadaptasi dari sebuah novel bertemakan feminisme karya Cho Nam Ju yang sukses di dalam dan luar negeri. Film ini disutradarai oleh Kim Do Young dan ditulis oleh Yoo Young Ah.

Seperti novelnya, film ini sukses mendapat perhatian besar dan menuai kontroversi terutama dari para anti-feminis di Korea Selatan. Selain itu, dikabarkan oleh banyak media Korea, banyak pasangan di Korea Selatan berpisah setelah film ini dirilis.

Memang isu kesetaraan gender atau feminisme masih menjadi topik yang tabu di berbagai negara, termasuk Korea Selatan yang masih kental dengan budaya patriaki. Namun dirilisnya film yang diangkat dari kisah nyata penulisnya ini seperti angin segar bagi para perempuan yang tidak bisa menyuarakan pendapatnya ataupun keinginannya.

Review Film: Kim Ji Young, Born 1982.

Pemeran

Dua pemeran film ini mungkin tidak asing lagi bagi para pencinta Kdrama, yaitu Jung Yu Mi (Kim Ji Young) dan Gong Yoo (Jung Dae-hyun.). Di film ini mereka disandingkan sebagai pasangan suami istri yang baru saja menikah dan memiliki anak.

Keduanya telah bekerja sama di dua film yang terkenal baik di dalam Korea Selatan, juga di dunia internasional. Kolaborasi pertama mereka adalah film Silenced (2011) yang diangkat dari kisah nyata. Film ini berhasil membuat perubahan kebijakan hukum. Film kedua mereka yaitu Train to Busan (2016). tentunya bagi pencinta drama Korea dan juga pencinta film thriller per-zombie’an, film ini tidak boleh dilewatkan.

Aktor dan aktris lainnya yang berperan di film Korea ini adalah Kim Mi-kyung, Gong Min-jung, Kim Sung-cheol, Lee Eol, dan Lee Bong-ryun.

Sinopsis

Kim Ji Young adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya selalu memberikan perhatian yang lebih kepada adik laki-lakinya dibandingkan dirinya. Ia pun dituntut untuk menikah dibandingkan mencari pekerjaan. Setelah ia bekerja di tempat yang ia sukai, ia pun dituntut untuk menikah dengan kekasihnya Jung Dae Hyun. Namun tuntutan pun tidak berhenti di situ.

Tuntutan selanjutnya pun datang dari keluarga suami. Dimulai dari tuntutan untuk berhenti bekerja, memiliki anak, dan fokus mengurus rumah tangga. Dengan menerima tuntutan demi tuntutan, tanpa ia sadari, tekanan pada dirinya pun kian menumpuk dan ia mulai kehilangan jati dirinya.

Setelah ia melahirkan, ia memilih untuk merelakan pekerjaannya dan fokus menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Ia pun menjalani kehidupan ibu rumah tangga dengan segala rutinitasnya. Namun suatu saat, Dae Hyun melihat sesuatu yang berbeda dari diri Ji Young.

Ji Young terlihat kehilangan kesadarannya dan mulai berbicara seperti neneknya, ibunya, kakaknya, dan bahkan temannya Dae Hyun yang sudah lama meninggal. Dae Hyun mengira kalau istrinya kesurupan. Ia pun diam-diam berkonsultasi ke psikiater untuk mengetahui lebih lanjut kondisi istrinya.

Review

Menurut saya, film yang beralur lambat namun menguras emosi ini menceritakan banyak hal dalam kehidupan seorang perempuan. Dimulai dari keluarga, kesehatan mental, budaya patriaki, karir, dan self-love. Kisah kehidupan seorang perempuan biasa bernama Kim Ji Young bisa jadi kisah yang tidak pernah diceritakan oleh seorang putri, istri, ibu, atau rekan kerja orang-orang di sekitar kita.

Terlepas dari kontroversi seputar film tersebut, film ini saya rekomendasikan untuk ditonton baik perempuan maupun laki-laki untuk mendapatkan insight dan perspektif baru, serta saling menjaga perasaan dan kesehatan mental pasangan.

Karakter Kim Ji Young adalah perempuan biasa yang kehilangan jati dirinya dan tenggelam dengan berbagai tuntutan dan pandangan dari orang-orang sekelilingnya. Ia merasa tersisihkan di dalam keluarga karena Ayahnya yang terlalu memberikan perhatian pada adik laki-lakinya.

Walau ia memiliki ibu yang selalu mendukungnya, namun setelah menikah dan berhenti bekerja, ia lebih sering menemui ibu mertuanya dibandingkan dengan ibunya. Hal ini semakin membuatnya kesepian dan merasa tidak ada yang mengerti kondisinya.

Karakter Jung Dae Hyun yang kalem ini tidak terlepas dari sosok anak mama. Namun, saya menghargai usahanya untuk melepas egonya saat ia melihat hal yang berbeda dari istrinya. Ia pun berusaha untuk dapat lebih mengerti perasaan dan kondisi istrinya.

Secara keseluruhan, ada pesan yang mendalam di film Kim Ji Young, Born 1982 ini, yaitu:

  • Mendorong perempuan untuk lebih aware akan kesehatan mentalnya dan berani meminta pertolongan kepada ahlinya saat menghadapi depresi.
  • Mendorong perempuan untuk berani menyuarakan pendapatnya dalam menghadapi ketidaksetaraan gender dan juga peundungan yang terjadi di tengah masyarakat.
  • Tidak melupakan self-love atau mencintai diri sendiri. Banyak cara untuk melakukan self-love. Seperti mendengarkan kata hati dibandingkan perkataan orang lain, bermeditasi, melakukan hal-hal yang disukai, atau mempercantik diri dengan Lemon Essential Oil.

Kim Ji Young, Born 1982 Trailer

Bagi yang belum menontonnya, berikut ini adalah trailer dari Kim Ji Young, Born 1982.

Baca juga yang lainnya: