Belakangan ini kita dibuat panik oleh virus-virus baru penyebab penyakit seperti hepatitis ‘misterius’ dan cacar monyet. Hingga kita tidak memperhatikan bahwa jumlah kasus demam berdarah juga meningkat, terutama di musim hujan dan saat peralihan musim. Padahal, demam berdarah ini sangat bahaya, mulai dari risiko komplikasi hingga kematian. Bagaimana cara mencegah demam berdarah?

Fase dan Bahaya Demam Berdarah

Nyamuk aedes aegypti, pembawa virus  demam berdarah dengue
Nyamuk aedes aegypti, pembawa virus dengue

Pada dasarnya, demam berdarah adalah penyakit akibat infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Jika virus ini menyerang kita yang memiliki daya tahan tubuh lemah, virus ini akan menyebar dan menunjukkan gejala dengan cepat.

Seringkali kita menyepelekan demam berdarah, karena nampaknya demam sudah mereda. Padahal, fase demam berdarah ini disebut juga fase pelana kuda.

Fase Demam Berdarah

Fase pertama

Penderita akan mengalami demam selama beberapa hari. Biasanya di fase pertama ini, belum bisa dideteksi adanya virus dengue atau demam berdarah dalam tubuh. Demam ini nampak sama seperti demam biasa, sehingga banyak yang tidak menyadari jika sudah terkena virus demam berdarah.

Fase kedua

Pada fase ini demam sudah mulai turun, sehingga kebanyakan penderita menganggap sudah sembuh. Padahal, fase kedua inilah yang disebut fase kritis. Virus demam berdarah mulai bersarang dan menyebar di dalam tubuh. Tingkat kewaspadaan justru perlu ditingkatkan pada fase ini.

Fase ketiga

Setelah melalu fase kritis, tubuh biasanya memberikan reaksi lagi terhadap virus yang menyebar. Suhu tubuh mulai naik lagi. Namun sebenarnya penderita sudah menuju fase penyembuhan.

Bahaya dan Risiko Demam Berdarah

Bahaya dan risiko demam berdarah dengue
Bahaya dan risiko penyakit demam berdarah

Apa saja sebenarnya bahaya dan risiko jika virus demam berdarah menyerang tubuh? Mengapa banyak orang yang sangat khawatir dengan demam berdarah?

1. Menurunnya trombosit

Akibat demam berdarah yang umumnya diketahui adalah menurunnya trombosit. Fungsi trombosit adalah untuk membantu sel darah putih dalam mempertahankan kesehatan tubuh.

Jumlah trombosit normal dalam tubuh adalah 150.000 – 450.000 per mikro liter darah. Jika seseorang diduga mengalami demam berdarah, dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui jumlah trombosit.

Jika trombosit menurun, sistem kekebalan tubuh pun akan menurun, dan virus akan lebih cepat berkembang. Maka dari itu, diperlukan penanganan khusus agar tidak semakin parah.

2. Menyempitnya pembuluh darah

Bahaya demam berdarah berikutnya adalah penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh darah menyempit, darah tidak akan bisa mengalir lancer dan kinerja jantung dapat terganggu.

Selain itu, dengan terhambatnya aliran darah ke organ-organ vital lainnya dapat menyebabkan gangguan bahkan komplikasi yang menyerang organ vital.

3. Gangguan kinerja otak

Dengan menyempitnya pembuluh darah, aliran darah ke otak pun terhambat. Jika darah tidak mengalir ke otak dengan baik, otak akan mengalami kekurangan oksigen. Padahal, otak sangat memerlukan oksigen untuk dapat bekerja dengan baik. Tidak heran jika penderita demam berdarah akan sering mengalami sakit kepala karena terganggunya kinerja otak.

bahaya dan risiko demam berdarah
Penderita demam berdarah akan mengalami sakit kepala

4. Kebocoran darah

Masih berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah, jika jantung tetap memompa darah meskipun aliran darah terhambat, risiko selanjutnya adalah kebocoran darah. Pembuluh darah akan rentan pecah, dan jika terjadi kebocoran darah, kemungkinan darah masuk tersebar masuk ke organ yang tidak semestinya.

Jika kebocoran darah atau pendarahan internal ini terus terjadi, hal ini dapat sangat membahayakan nyawa penderita demam berdarah.

5. Pendarahan eksternal

Selain pendarahan internal, penderita demam berdarah juga berisiko mengalami pendarahan eksternal. Jika kasus demam berdarah sudah parah, penderita dapat mengeluarkan darah melalui mulut, hidung, teling, atau bahkan pori-porinya.

6. Kekurangan darah

Karena aliran darah tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan kinerja jantung juga terganggu, penderita demam berdarah juga dapat mengalami anemia atau kekurangan darah.

Gejala dari anemia yang dikarenakan demam berdarah adalah mulut kering, susah bernafas, tubuh (kulit) menjadi dingin, jarang buang air kecil, dan denyut nadi menurun.

penderita demam berdarah mengalami anemia
Penderita demam berdarah akan mengalami anemia

7. Kerusakan organ hati

Pada beberapa kasus demam berdarah yang parah, penderita mengalami pembesaran organ hati.  Hal ini terjadi karena adanya darah dalam jumlah yang cukup besar yang masuk ke dalam organ hati. Jika hal ini tidak segera ditangani, akan sangat berbahaya.

8. Meningkatkan risiko kematian

Seperti yang sudah dijelaskan di poin 2, penyempitan pembuluh darah tidak hanya menyebabkan gangguan pada otak dan organ hati, tetapi juga organ vital lainnya. Kinerja jantung, paru-paru, dan organ lainnya pun akan terganggu. Dengan terganggunya kinerja organ-organ vital di dalam tubuh, maka risiko kematian pun meningkat.

Dari 8 bahaya demam berdarah yang sudah disebutkan di awat, dapat disimpulkan bahwa demam berdarah bisa jadi sangat mengerikan dan bahaya bagi penderitanya. Jadi, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala demam berdarah. Dan sebaiknya kita melakukan tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi virus demam berdarah.

Ikuti Instagram Rumah Bunda untuk mendapatkan lebih banyak informasi menarik.

Baca artikel lainnya: