Daun kelor atau marungga di bumi NTT memiliki julukan tanaman emas hijau karena nilai gizinya sangat tinggi. Dilansir dari media online Kompas, daun kelor sangat diandalkan untuk mengatasi gizi buruk. Bernama latin Moringa Oleifera, ternyata tanaman ini selama ribuan tahun telah diakui manfaat kesehatannya. Sejauh ini, para ilmuwan hanya menyelidiki sebagian kecil dari banyak manfaat kesehatan yang terkenal.

Yuk, Bunda, simak 5 manfaat kesehatan dari daun kelor!

Daun kelor (Moringa Oleifera) | Picture This
Daun kelor (Moringa Oleifera) | Picture This

5 Manfaat Daun Kelor

1. Daun Kelor Memiliki Nilai Gizi yang Tinggi

Daun kelor yang sebenarnya tanaman yang berasal India Utara ini memiliki berbagai nama seperti marungga, merunggai, atau moringa.

Hampir seluruh bagian pohonnya dimakan atau digunakan sebagai bahan obat herbal tradisional.

Di Indonesia, hanya daunnya yang biasa dikonsumsi sebagai sup bening.

Daun kelor merupakan sumber yang sangat baik dari banyak vitamin dan mineral. 

Satu cangkir daun cincang segar (21 gram) mengandung:

  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19% dari AKG
  • Vitamin C: 12% dari AKG
  • Besi: 11% dari AKG
  • Riboflavin (B2): 11% dari AKG
  • Vitamin A (dari betakaroten): 9% dari AKG
  • Magnesium: 8% dari AKG

Pola makan masyarakat di negara Indonesia terkadang kekurangan vitamin, mineral dan protein. Tak ayal, daun kelor dapat menjadi sumber penting dari banyak nutrisi penting.

Namun, perlu Bunda ketahui juga bahwa ada satu kelemahannya. Daun kelor juga mengandung anti nutrisi tingkat tinggi, yang dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.

Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa mengonsumsi suplemen daun kelor bubuk dalam kapsul tidak akan menambah nutrisi dalam jumlah besar.

Maka dari itu, tetap terapkan pola makan yang sehat, ya, Bunda!

2. Daun Kelor Memiliki Antioksidan yang Tinggi

Antioksidan adalah senyawa yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh Bunda. Tingkat radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Beberapa senyawa tumbuhan antioksidan telah ditemukan pada daun Moringa oleifera selain vitamin C dan beta-karoten, juga termasuk:

  • Quercetin: Antioksidan kuat ini dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  • Asam klorogenat: Juga ditemukan dalam kopi dalam jumlah tinggi, asam klorogenat dapat membantu kadar gula darah normal setelah makan.

Satu studi pada beberapa perempuan telah ditemukan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan darah.

Ekstrak daun kelor juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan.  Daun kelor dapat meningkatkan umur simpan daging dengan mengurangi oksidasi.

Bubuk Daun Kelor | Wikimedia Commons
Bubuk Daun Kelor | Wikimedia Commons

3. Daun Kelor Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah

Gula darah tinggi dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Diabetes dapat disebabkan oleh gula darah yang tinggi. Seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi juga meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung.  Untuk alasan ini, penting untuk menjaga gula darah Bunda dalam batas yang sehat.

Menariknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Namun, sebagian besar bukti didasarkan pada penelitian pada hewan.  Hanya sedikit penelitian berbasis manusia yang ada, dan umumnya berkualitas rendah.

Satu studi pada 30 wanita menunjukkan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan mengurangi kadar gula darah puasa rata-rata 13,5%.

Studi kecil lainnya pada enam orang penderita diabetes menemukan bahwa menambahkan 50 gram daun kelor ke dalam makanan mengurangi kenaikan gula darah sebesar 21%.

Ilmuwan percaya efek ini disebabkan oleh senyawa tanaman seperti isothiocyanate.

4. Daun Kelor Dapat Mencegah Peradangan

Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Sebenarnya, peradangan adalah mekanisme perlindungan yang penting tetapi jika berlanjut dalam jangka waktu yang lama dapat menjadi masalah kesehatan utama.

Faktanya, peradangan yang terus-menerus berkaitan erat dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat anti radang.  Namun, sejauh mana mereka dapat membantu tergantung pada jenis dan jumlah senyawa anti-inflamasi yang dikandungnya.

Para ilmuwan percaya bahwa isothiocyanate adalah senyawa antiinflamasi utama dalam daun, polong, dan biji kelor.

Namun sejauh ini, penelitian terbatas pada penelitian test-tube dan hewan. Masih harus diteliti apakah daun kelor memiliki efek antiinflamasi yang serupa pada manusia.

5. Daun Kelor Dapat Mengurangi Kolesterol

Memiliki kolesterol tinggi sering menjadi momok dalam peningkatan risiko penyakit jantung. Untungnya, banyak makanan nabati yang efektif menurunkan kolesterol seperti biji rami (flaxseed), oat, dan almond.

Baik penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia telah menunjukkan bahwa daun kelor juga diindikasikan memiliki efek penurun kolesterol yang serupa dengan makanan nabati lainnya.

Sup Daun Kelor ala Chef Yuda Bustara | Cantik Tempo
Sup Daun Kelor ala Chef Yuda Bustara | Cantik Tempo

Kesegaran sup bening daun kelor atau marungga yang nikmat dikonsumsi bersama keluarga ternyata memiliki banyak manfaat. Daun kelor sangat kaya akan gizi, antioksidan sehat dan senyawa tanaman bioaktif untuk menjaga kesehatan Bunda. Jangan ragu untuk memasak daun kelor hari ini, Bunda!

Baca juga lainnya: