Emosi merupakan perasaan yang bergejolak pada diri seseorang. Pada anak usia dini, emosi berguna untuk menyampaikan atau mengekspresikan perasaan yang saat itu dirasakan. Namun pada anak yang mengalami ADHD, perasaan emosinya sering sekali tidak terkontrol. Karena anak dengan ADHD ini memiliki tingkat konsentrasi dan titik fokus yang sangat rendah. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi emosi anak dengan ADHD yang dapat dilakukan.

Cara Menghadapi Emosi Anak ADHD

Apa Itu ADHD?

Apa itu ADHD?
Sumber gambar: NSD

Pada dasarnya, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas pada anak. Disini terlihat anak tidak bisa diam dan selalu bergerak. Menurut Paternotte & Buitelaar (2010), anak dengan ADHD selalu bergerak dan tidak dapat duduk diam.

Anak hiperaktif ini memiliki tingkat konsentrasi yang sangat singkat. Namun, karena kurangnya pemahaman oleh orang tua dan pendidik mengenai apa itu ADHD, terkadang anak dengan disorder ini sering dianggap nakal, sulit diatur, dan sejenisnya.

Penyebab ADHD

Penyebab ADHD
Sumber gambar: IKBIS

Menurut Paternotte & Buitelaar (2010), ADHD ini biasanya disebabkan oleh faktor keturunan, genetik, dan lingkungan.

Faktor keturunan maksudnya adalah ketika orang tua mengalami ADHD, ada 80% kemungkinan anaknya juga akan menderita ADHD. Namun, kondisi ADHD pada seorang anak juga tergantung dari gen dan efek negatif dari lingkungannya.

Lingkungan yang mempengaruhi kondisi seorang anak mencakup lingkungan psikologis (hubungan dengan teman, orang tua, dan keluarga), lingkungan fisik (pola makan dan penggunaan obat-obatan), dan lingkungan biologis (riwayat cedera otak).

Cara Menghadapi Anak dengan ADHD

Cara menghadapi emosi anak ADHD
Sumber gambar: Siloam Hospital

Solusi untuk menghadapi anak ADHD ini yaitu hendaknya orang tua dan pendidik paham akan keadaan anak ini dan selalu berpikir positif tentang si anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi anak yang menderita ADHD ini adalah:

1. Selalu Berpikir Positif Mengenai Anak

Sebagai orang tua maupun pendidik hendaknya kita selalu berpikir positif mengenai anak ini karena dengan kita berpikir positif tentang si anak. Saat anak telah melakukan kekacauan ataupun kesalahan yang sangat banyak kita dapat menahan diri agar tidak marah. Hal tersebut dilakukan karena anak yang menderita ADHD tersebut memiliki kebutuhan akan diri kita untuk memberikannya dukungan agar selalu percaya diri. Jadi, disini kita dituntut untuk ekstra sabar menghadapi anak ini. Salah satu caranya, dengan selalu berpikir positif tentang si anak karena akan membantu mengembalikan kepercayaan diri si anak.

2. Penghargaan dan Hukuman

Saat menangani anak dengan ADHD, bukan berarti semua kesalahan yang dilakukannya dapat dibiarkan dan dimaklumi. Tetap saja sesuatu yang salah tetap salah. Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua maupun pendidik hendaknya selalu konsisten akan hukuman yang diberikan dan antara ayah dan ibu juga harus konsisten. Jangan sampai saat anak tersebut melakukan kesalahan dengan si ayah anak mendapatkan hukuman tetapi saat anak melakukan kesalahan dengan si ibu, anak tidak diberikan hukuman.

Ayah dan ibu harus konsisten memberikan hukuman saat anak melakukan kesalahan. Tentu saja hukuman yang diberikan kepada anak ini juga hukuman yang masuk akal dan tidak membahayakan bagi anak.

Begitu juga dengan penghargaan saat anak melakukan hal yang baik dan benar, tidak ada salahnya jika anak diberikan penghargaan yang dapat memotivasi kembali anak untuk berbuat baik. Penghargaan yang diberikan kepada anak juga akan membuat anak tersebut untuk selalu berbuat baik dan benar.

Contoh yang dapat kita lakukan misalnya pada saat anak bangun pagi dan membereskan tempat tidur, anak akan diberikan penghargaan berupa bintang. Tetapi saat anak tidak membereskan tempat tidurnya, anak tidak akan mendapatkan apa- apa.

3. The Time Out

The time out merupakan suatu metode yang digunakan untuk merenung dan memikirkan kembali kesalahan yang telah kita lakukan. Pada anak ADHD hal ini dilakukan guna untuk agar anak dapat menyadari kesalahannya tanpa kita harus marah kepada anak tersebut. cukup kita biarkan anak pada pojok ruangan misalnya katakana kepada anak tersebut pikirkan kesalahan yang telah kamu lakukan barusan setelah itu baru boleh duduk dekat kita kembali dan membicarakan kesalahan tersebut.

Cara menghadapi emosi anak ADHD
Sumber gambar: Positive Parenting Solution

4. Peraturan dan Struktur

Bagi anak yang dengan ADHD, peraturan merupakan salah satu hal yang sangat sulit dipatuhi. Namun hendaknya kita dapat menjalankan ini pada anak ADHD guna untuk membentuk konsep diri pada anak.

Peraturan dan struktur digunakan sebagai alat bantu untuk anak ini. Peratutan yang diberikan harus jelas dan singkat dan dimulai dengan langkah kecil dan juga dilakukan dengan cara perlahan. Misalnya setelah makan makanan yang menggunakan bungkus plastik, sampahnya harus di buang ke tong sampah. Untuk anak normal hal itu cukup dilakukan dengan cara berbicara saja. Namun untuk anak ADHD ini kita perlu memperlihatkan contohnya melihatnya melakukan hal tersebut, dan selalu mengulang-ulang hal tersebut hingga anak itu terbiasa sendiri.

5. Penjelasan kepada Keluarga

Bagi tenaga pendidik, hendaknya memberikan penjelasan kepada keluarga agar dapat memahami keadaan anak ini. Hal tersebut bertujuan agar kita dapat membentuk konsep diri anak dengan baik dan benar. Semua anggota keluarga hendaknya bekerja sama untuk membantu anak ini.

Sebagai orang tua, kita dapat memberitahukan kepada anggota keluarga yang lain tentang peraturan-peraturan baru yang dibuat untuk membantu anak yang menderita ADHD ini.


Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru guna untuk membantu anak yang menderita ADHD tersebut. seiring dengan pendapat (Paternotte & Buitelaar, 2010). Jika ada pertanyaan atau ada yang ingin didiskusikan, silakan tulis di kolom komentar, tim di Rumah Bunda akan segera menjawab.

Baca juga lainnya: